Cerita Fiksi: Pintu yang Hanya Muncul Saat Kau Tak Lagi Punya Pilihan (link GBOWIN)
Cerita Fiksi: Pintu yang Hanya Muncul Saat Kau Tak Lagi Punya Pilihan (link GBOWIN)
Blog Article
Penulis: Pengkhayal Jalanan
Namanya Wira, 31 tahun, tinggal di sebuah gang sempit Jakarta Timur, satu atap dengan ibu dan adik perempuannya.
Sudah tujuh bulan ia tak bekerja. Tiga bulan listrik rumah menyala pakai kabel pinjaman dari tetangga. Enam hari lalu, ia ditolak kerja sebagai pengantar minuman karena “terlalu tua”.
Malam itu, saat ia menatap plafon dan berpikir serius untuk menyerah,
sebuah pintu hitam muncul di layar ponselnya.
Tertulis di atasnya: link GBOWIN
Tombol biru menyala. Tak ada keterangan.
Wira mengklik.
Ia tidak diarahkan ke situs.
Ia ditarik ke dalam ruang yang sangat sunyi.
Seseorang di dalam sana bertanya:
"Apakah kau benar-benar ingin peluang, atau hanya ingin merasa masih hidup?"
Wira diam.
Orang itu memberinya satu koin digital dan satu pilihan angka.
“Tak ada janji. Tak ada penyesalan. Hanya kemungkinan.”
Keesokan harinya, Wira terbangun.
Tidak kaya. Tidak ajaib. Tapi... sesuatu berubah.
Ia bangun pagi. Ia masak air. Ia mulai melamar kerja lagi — meski tahu kemungkinan tetap kecil.
Sejak malam itu, link GBOWIN selalu muncul di layar ponselnya.
Tapi hanya saat dia diam.
Saat dia berada di titik tergelapnya.
Orang-orang Bertanya
Tetangga bilang Wira mulai berubah.
Lebih tenang. Lebih ringan.
Tapi mereka tak tahu bahwa setiap malam, Wira masih membuka pintu itu.
Klik. Pilih angka.
Bukan untuk menang, tapi untuk mengingat bahwa dirinya belum mati rasa.
Epilog
Konon, link GBOWIN tidak muncul di Google.
Ia hanya muncul untuk mereka yang:
-
Tak lagi bisa meminjam uang
-
Sudah terlalu sering bilang “gapapa”
-
Tapi tetap ingin hidup, walau hanya cukup kuat untuk mengklik
#linkGBOWIN #CeritaSurealis #PeluangYangTakDijanjikan #SatireDigitalIndonesia
Report this page